Kali ini mungkin
akan sedikit berbagi pemikiran tentang pemanfaatan barang bekas. Dalam
pemikiran saya sebenarnya pemanfaatan barang bekas akan efektif ketika
dikenalkan sejak dini. Artinya keluarga memegang peran penting. Mengapa saya
mengatakan hal ini? Ini tidak lain karena pengalaman yang saya peroleh sejak
masih kecil.
Ibu saya lah yang
berperan penting dengan kebiasaan saya bermain-main dengan barang bekas,
mengumpulkan kardus-kardus bungkus susu, kaleng bekas roti dan lainnya yang nantinya bisa dimanfaatkan kembali. Ibu
saya memang tidak menjelaskan tentang menjaga lingkungan dan lainnya. Beliau
hanya mengejarkan tentang kreatifitas. Tetapi saat ini, kebiasaan tersebut sangat
berkaitan erat dengan proses menjaga lingkungan :)
Seingat saya, saat masih kecil saya diajari menabung menggunakan celengan. Bukannya dibelikan
celengan dengan bentuk imut tetapi beliau mengajak membuat celengan sendiri
menggunakan kaleng bekas bedak tabur atau talk. Jika celengan sudah penuh dan setelah
dibongkar ternyata sudah tidak bisa dipakai lagi, kaleng tersebut baru dibuang
dan diganti dengan kaleng lainnya yang sudah tidak terpakai.
Lain waktu, beliau
mengajak saya untuk menyampul buku-buku sekolah saya. Bukannya membeli kertas
sampul atau biasa dikenal kertas sampul payung tetapi beliau mengajarkan
menyampul buku-buku tulis saya dengan kertas bekas kalender, tentu di bagian
putih yang ditaruh di bagian luar. Kemudian agar tidak cepat kotor, baru diberi
sampul plastik. Belakangan saya sering menempeli sampul saya tersebut
menggunakan berbagai gambar kartun lucu yang saya temukan di koran atau majalah
bekas. Jadinya sampul buku saya terlihat lain daripada yang lain :)
Saya juga selalu
dibiarkan bermain-main dengan barang-barang bekas tanpa dimarahi. Terkadang
malah diberikan fasilitas pendukung. Seperti saat saya senang
menggabung-gabungkan bekas obat nyamuk elektrik. Saya potong-potong kemudian
dilem dibentuk seperti meja, kursi, rumah dan lainnya. Begitu lem habis, ibu
saya dengan senang hati membelikan lem, tanpa berkomentar atau memberikan kritikan.
Nah, kebiasaan itulah yang
mungkin membuat saya hingga saat ini senang mengumpulkan berbagai barang bekas
dan mencoba kreatifitas saya. Saya jarang mengajak teman-teman saya secara
langsung untuk mengikuti apa yang saya lakukan. Tetapi saya hanya menunjukkan
apa yang saya lakukan. Misalnya memakai pin-pin hasil kreatifitas saya biasanya
karena desainnya unik akan menarik perhatian dan membuat beberapa diantaranya
tertarik untuk bertanya :). Kemudian menggunakan celengan hasil kreatifitas memanfaatkan barang
bekas, menolak penggunaan kantong kresek jika tidak benar-benar diperlukan dan
hal yang bisa saya lakukan lainnya :)
Jadi apa saja yang
sudah dilakukan? :)
tulisan ini masih dalam rangka event
#30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)