Selasa, 21 Februari 2017

Mengetahui Level Aman Kolesterol dalam Darah

level aman kolesterol
image by medicalogy..com
Kita tidak pernah mengetahui berapa kadar lemak jenuh maupun tidak jenuh yang kita konsumsi sehari-hari. Kita tentunya juga jarang sekali menghitung berapa kadar kalori, lemak, karbohidrat yang kita konsumsi sehari-hari. Belum lagi berapa sering aktifitas fisik atau olahraga yang kita lakukan.

Tidak ada salahnya secara rutin pun melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah sehingga kita pun menjadi lebih waspada terhadap kesehatan kita. Lalu sebenarnya berapa level kolesterol yang aman dalam darah?

Berikut ini level kolesterol dalam miligram per deciliter darah (mg/dl) :
Level kolesterol dalam darah :
Batas normal atau ideal : < 200 mg/dl
Batas sebelum risiko : 200 – 239 mg/dl
Batas risiko tinggi : > 240 mg
Level kolesterol LDL atau kolesterol jahat :
Batas normal atau ideal : < 130 mg/dl
Batas sebelum risiko : 130 – 159 mg/dl
Batas risiko tinggi : > 150 mg/dl
Level kolesterol HDL atau kolesterol baik :
Level kolesterol HDL pada wanita : 50 – 60 mg/dl
Level kolesterol HDL pada pria : 40 – 50 mg/dl
Level trigliserida (jumlah lemak yang bersirkulasi dalam darah) :
Level normal : < 150 mg/dl
Batas tinggi : 159 – 199 mg/dl
Level tinggi : 200 – 499 mg/dl
Level sangat tinggi : >500 mg/dl

Nah, jika ingin mengetahui kadar kolesterol dalam darah, kita juga perlu mengetahui secara detail berapa level kolesterol secara umum, berapa level kolesterol LDL, HDL dan trigliserida kita. Sehingga lebih mudah bagi kita untuk mengatur makanan yang dikonsumsi sehari-hari, aktifitas fisik atau olahraga yang kita lakukan bahkan mungkin bisa dijadikan rujukan untuk pengobatan pada dokter terkait.

Mengenal Lemak Jenuh, Tak Jenuh dan Fitosterol

lemak
image by duniafitnes.com

Ketika berbicara mengenai kolesterol maka tidak akan lepas juga dengan peran serta lemak jenuh dan tak jenuh yang kita konsumsi. Semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi maka semakin tinggi potensi kadar kolesterol jahat dalam darah. Itulah mengapa perlu kiranya untuk mengetahui apa itu lemak jenuh dan tak jenuh agar lebih bijak menentukan makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Lemak jenuh
Lemak ini pada suhu ruangan memiliki bentuk padat. Lemak ini dikenal juga sebagai lemak jahat. Banyak ditemui pada produk hewani misalnya saja susu murni, daging, jerohan, dan sebagainya. Semakin tinggi konsumsi jenis makanan tersebut maka semakin tinggi pula kadar kolesterol jahat dalam darah dan semakin besar pula risiko terkena penyakit jantung atau penyakit kardiovaskuler lainnya.

Lemak tidak Jenuh
Lemak ini pada suhu ruangan berbentuk cair atau setidaknya tetap berbentuk lunak. Lemak tak jenuh inipun ada dua jenis yaitu 

Lemak tidak jenuh tunggal. Lemak ini netral terhadap kolesterol. Beberapa sumber lemak tidak jenuh tunggal yaitu minyak kelapa sawit, minyak zaitun, minyak kacang tanah dan lainnya.
Lemak tidak jenuh ganda. Lemak ini bisa juga disebut sebagai lemak yang baik karena mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Beberapa sumber lemak tidak jenuh ganda ini adalah minyak pada biji-bijian seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak jagung. Bisa juga diperoleh pada buah alpukat.

Bagaimana? Suka makanan berlemak? Sebaiknya mulai pilih-pilih jenis makanan berlemak yang kita konsumsi. Perlu diketahui bahwasanya konsumsi lemak per hari adalah 20 persen dari total energi dimana 10 persen merupakan lemak jenuh dan 10 persen lemak tidak jenuh. 

Lalu apa yang disebut dengan Fitosterol?
Fitosterol merupakan minyak nabati yang memiliki struktur mirip kolesterol dan dapat diserap saluran pencernaan. Asupan fitosterol ini berbanding terbalik dengan konsentrasi kolesterol dalam darah. Ketika kolesterol dalam darah tinggi maka tubuh akan menyerap betakaroten yang selama ini membentuk protein pada saat proses metabolisme. Peran betakaroteen ini mampu menurunkan kolesterol jahat. Nah, fitosterol ini berperan untuk menghambat penyerapan kolesterol dalam usus. Sehingga jumlah kolesterol jahat dalam darah pun berkurang.

Fitosterol ini bisa diperoleh pada sayuran, kacang-kacangan, susu kedelai maupun gandum. Kita pun perlu memperbanyak konsumsi makanan sumber fitosterol karena fitosterol ini diperlukan tubuh untuk menurunkan penyerapan kolesterol. Sehingga dapat mencegah pembentuk kolesterol jahat maupun konsentrasi kolesterol jahat dalam darah.