Rabu, 30 Oktober 2013

#30DaysSaveEarth : Pesta Pernikahan Sekaligus Menjaga Lingkungan

Beberapa hari atau minggu ini saya absen tidak mengikuti event #30DaysSaveEarth :) Hal ini tidak lain karena saya menjadi salah satu panitia pernikahan saudara sepupu saya. Sehingga harus membantu melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum hari pernikahan. Setelah selesai pernikahan sepupu kemudian saya juga harus menghadiri pernikahan salah satu teman saya. Selain itu, dalam beberapa hari tersebut saya juga berada di lokasi dimana sinyal internetnya begitu susah. Untuk membuka email masih bisa namun untuk membuka blog bahkan untuk upload artikel sangat susah. Alhasil saya harus merelakan untuk hilang dari peredaran per-ngeblog-an :)

Nah, masih berkaitan dengan #30DaysSaveEarth maka kali ini saya akan menyampaikan sedikit uneg-uneg atau pemikiran saya. Berhubung dalam beberapa hari saya harus berkutat dengan pesta pernikahan alhasil saya bisa melihat banyaknya sampah yang dihasilkan dalam sebuah pesta pernikahan. 

Padahal sampah-sampah tersebut sebenarnya bisa ditekan jumlahnya. Sampah-sampah yang dihasilkan misalnya sisa-sisa makanan. Setiap orang pasti berbeda cara yang dilakukan. Tidak sedikit akan menyesuaikan dengan kebiasaan atau budaya masyarakat setempat.

Ada pesta pernikahan dimana tamu undangan bebas memilih menu makanan yang diinginkan. Biasa disebut dengan prasmanan. Namun ada pula budaya dimana makanan sudah ditentukan baik menu dan jumlahnya oleh penyelenggara. Sehingga tamu undangan tinggal menikmatinya tanpa perlu mengambil sendiri.

Kalau saya cenderung sepakat memilih cara pertama yaitu prasmanan. Mengapa? Karena dengan prasmanan, para tamu undangan bisa mengambil menu sesuai keinginan dengan harapan tidak banyak makanan yang terbuang. Dibandingkan dengan cara kedua, bisa jadi tamu undangan tidak menyukainya sehingga hanya memakan sedikit saja alhasil hanya menimbulkan sampah makanan. Begitu pula dengan snack yang disajikan.

Perlu juga meminimalisir penggunakan air mineral dalam bentuk gelas. Jika air minum lainnya menggunakan gelas mengapa air putih menggunakan air mineral dalam bentuk gelas? bukankah hanya menambah jumlah sampah gelas plastik? Belum lagi jika minumnya hanya sedikit. Berapa banyak air yang terbuang? Terlalu idealis? Enggak juga, toh hal tersebut sebenarnya bisa dilakukan juga. Seharusnya tidak menjadi masalah besar untuk menyediakan air putih kemudian diminum menggunakan gelas. Toh, air mineral juga ada yang disediakan dalam kemasan galon. Kalau tidak ingin dalam kemasan galon maka cara menyediakannya bisa seperti cara menyediakan air minum lainnya misalnya teh atau air sirup dan lainnya yang menggunakan tempat khusus. Saat air minum tersebut mulai habis bisa ditambah lagi.

Tetapi pesta pernikahan tetaplah sebuah pesta yang ingin dilakukan sekali seumur hidup. Mungkin bagi kita semua yang belum menikah bisa mulai merencanakan bagaimana pesta pernikahan yang sekaligus bisa menjaga lingkungan :). Mulai dari undangan hingga pesta resepsi pernikahan. Silakan mulai cari ide gila #eeaa :D

tulisan ini masih dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)