Kita hidup di era yang berkelimpahan pilihan yang membutuhkan
akselerasi perasaan. Sebagian besar orang pasti akan setuju dengan pendapat
ini. Sebuah pendapat yang disampaikan seorang perempuan cantik inspiratif
bernama Ermalen Dewita.
Dalam penjelasan selanjutnya dikatakan bahwa seakan waktu sangat cepat berlalu,
sehingga waktu 24 jam sehari terasa kurang sementara banyak hal yang perlu
dilakukan. Kondisi tersebut tanpa sadar dapat menghadirkan tekanan perasaan,
pikiran dan fisik.
Kita dihadapkan dalam kehidupan yang begitu banyak tantangan
demi tantangan. Agar tidak terjebak dalam jaringan ketakutan dan sikap putus
asa, dan keseimbangan diri dalam menghadapi hidup tetap terjaga. Salah satu
caranya adalah dengan meningkatkan power dari
dalam diri.
Melalui situs Personal Branding Agency, Indscript Creative disebutkan bahwasanya pada saat
sakit, kita begitu mudah menjadi marah kepada tubuh kita. Padahal tubuh
bertindak sebagai utusan untuk menyampaikan pesan hidup yang perlu kita
perhatikan. Melalui cara tersebut, tubuh pun bertindak bagaikan seorang guru
yang memberikan edukasi kepada kita sebagai pemilik tubuh. Kita hanya perlu
memasuki bahasa “bodymind” untuk memahami dan mengerti isi pesan tersebut.