Selasa, 14 Juni 2016

Doping dan Sepak Bola

Jika mengikuti berita olahraga, adakalanya kita akan mendengar mengenai tes doping maupun deretan atlet yang pernah terkait dengan kasus doping. Namun apakah doping itu? bagaimana sejarah doping? Bisa jadi belum semua orang mengetahuinya.

Doping sendiri ternyata sudah mulai ada sejak 776 – 393 SM saat pelaksanaan Olimpiade kuno. Doping sendiri berasal dari kata  “doop” dari bahasa Belanda yang merupakan jus opium. Doping tersebut merupakan favorit orang-orang masa Yunani kuno.

Penggunaan doping dilakukan agar badan tidak mudah lelah maupun cedera. Ketika pemain tersebut cedera apabila sebelumnya menggunakan doping maka ia bisa segera bisa kembali bertanding. Pada masa Sebelum Masehi, penggunaan doping diperbolehkan namun tidak demikian dengan saat ini. Begitu seorang atlet ketahuan menggunakan doping maka ia akan terkena hukuman. Mulai dari dihapusnya gelar juara, skors larangan bermain dunia yang digelutinya hingga dilarang seumur hidup bermain kembali.

Doping dalam Sepak Bola
Bagaimana dengan doping di dunia sepak bola? tentu saja banyak kasus yang terjadi. Berikut ini beberapa kasus doping dalam dunia sepak bola yang termasuk populer, yaitu :
  • Kasus Doping Diego Maradona. Siapa yang tidak kenal dengan Diego Maradona, pemain yang dikenal kontroversial. Ia dikenal dengan Gol Tangan Tuhan nya. Tidak hanya itu saja tetapi juga dikenal dengan kasus doping yang menimpanya pada ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Ia ketahuan menggunakan efedrin dan memperoleh hukuman skors selama 18 bulan. Ia juga memperoleh hukuman skors selama 15 bulan setelah gagal uji tes doping dalam penggunaan kokain ketika masih bermain untuk salah satu klub Italia, Napoli pada 1991.
  • Kasus Doping Rio Ferdinand. Pemain yang juga kontroversial ini juga memperoleh hukuman skors selama delapan bulan. Hal ini terjadi karena dia tidak mengikuti tes doping yang seharusnya dilakukan pada September 2003. Tidak diketahui apakah pemain tersebut benar-benar menggunakan doping kemudian menghindari pelaksanaan tes doping.
  • Kasus Doping Adrian Mutu. Adrian Mutu terkena kasus doping saat masih bermain di Chelsea musim 2003 – 2004. Ia memperoleh skors selama tujuh bulan karena penggunaan kokain. Tidak hanya itu saja, Chelsea pun akhirnya memecatnya.
  • Kasus Doping Mohammed Kallon. Kasus ini terjadi pada September 2003. Saat itu Kallon bermain untuk Internazionale Milano (Inter Milan). Ia positif menggunakan Nandrolon dan langsung dikenai skorsing.
  • Kasus Doping Manuele Blasi. Kasus ini juga terjadi pada September 2003 saat ia bermain untuk Parma dan terbukti menggunakan Nandrolon.
  • Kasus Doping Abel Xavier. Terjadi saat bermain di Middlesbrough. Ia teruji positif menggunakan dianabol. Tes tersebut dilakukan setelah pertandiangan Piala UEFA pada 29 September 2005. Ia pun dikenai skors selama 18 bulan oleh UEFA pada November 2005.
Sebenarnya masih banyak kasus-kasus doping yang terjadi dalam sepak bola. Ini menjadi semacam ironis karena olahraga merupakan ajang untuk berkompetisi secara sportif  namun ternyata ego untuk menjadi terbaik lebih dikedepankan dengan cara apapun termasuk penggunaan doping.
*dirangkum dari buklet tabloid Bola edisi 2463
*gambar dari merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)