Jumat, 26 September 2014

Mi Instan Bukan Bagian dari Diet yang Sehat

mi instan dan kesehatan
Berbagi Informasi - Mi instan salah satu jenis makanan yang murah, mudah dibuat, dan tentu saja enak. Tidak heran jika banyak orang yang menyukainya termasuk saya sendiri yang dengan bangga menyatakan sebagai penggemar mi instan.
 
Selama ini selalu banyak diinformasikan mengenai dampak buruk dengan mengonsumsi mi instan. Salah satunya yang ditulis oleh well.blogs.nytimes.com yang menuliskan mengenai dampak konsumsi mi instan terhadap sindrom metabolik. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan terhadap pola makan 10.711 orang dewasa. Dimana dibagi dalam dua kategori yaitu pola makan sehat dengan nasi, sayur, ikan dan daging. Dan pola makan cepat saji dengan nasi dan daging serta makanan olahan termasuk mi instan.
 

Dari keseluruhan pola makan tersebut berhubungan dengan sindrom metabolisme yang bisa dilihat dari gejala obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah juga tinggi yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes.
 
Menurut profesor nutrisi dan epidemologi di Harvard, Dr. Frank Hu, mengatakan bahwasanya mi instan bukan bagian dari diet atau pola makan yang sehat. Mengonsumsi mi instan satu atau dua kali dalam sebulan tidak akan menjadi masalah namun ketika dikonsumsi hingga beberapa kali dalam seminggu itu yang akan menjadi masalah.
 
Nah, bagi penggemar mi instan seperti  saya, kabar tersebut memang tidak menyenangkan. Namun apa boleh buat karena mi instan juga kaya akan bahan-bahan tambahan seperti MSG atua penyedap. Belum lagi di saus, minyak, bubuk cabe, dan sebagainya.
 
Jika memang tidak bisa meninggalkan mi instan, mungkin memberikan solusi terbaiknya adalah dengan mengatur jadwal konsumsi. Misalnya seminggu sekali baru kemudian dua minggu sekali dan akhirnya sebulan sekali. Selain itu setiap mengonsumsi mi instan selalu diimbangi dengan sayuran, minum air putih dan tentu saja berolahraga. Sehingga dampak mi instan pun tetap bisa dicegah.
 
Mi instan memang bukan makanan sehat. Namun bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsinya. Bijak mengonsumsi adalah pilihan terbaik bagi penggemar mi instan. Bagaimana menurut Anda? Baca juga Review Indomie Rasa Soto Lamongan Khas Jawa Timur
 
Sumber artikel :
http://well.blogs.nytimes.com/2014/08/20/instant-noodles-tied-to-heart-risk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)