Berbagi Informasi - Pertanyaan besar ketika ingin merasakan manfaat mengonsumsi jamu salah satunya adalah Apa Efek Samping Mengonsumsi Jamu? Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk mencari informasi terkait pertanyaan tersebut.
Secara kebetulan di Jogja terdapat peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) pada 5-7 September 2014 lalu. Nah, pada peringatan HPS tersebut ada semacam bazar atau stan makanan dan minuman yang berbasis lokal. Salah satunya adalah jamu. Dalam stan tersebut ada jamu gendong, jamu rebusan yang terbuat dari bahan-bahan alam.
Pada penyelenggaraan HPS tersebut juga berkesempatan untuk mewawancarai Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY, Ir. Arofa Noor Indriyani, M.Si. Menurutnya jamu adalah antisipasi pengobatan kimia. "Badan itu dijaga jangan sampai sakit. Jamu merupakan pengobatan dari alam sebagai antisipasi pengobatan secara kimia,"ujarnya.
Dalam penuturannya jamu terbuat dari tanaman yang pasti akan memberikan manfaatnya bagi kesehatan. Jamu diminum ketika muncul gejala. Sehingga tidak ada efek samping. "Tanaman itu kan dari Tuhan. Artinya jamu yang terbuat dari alam selama diminum sesuai gejala dan sepanjang sesuai penggunaan maka tidak ada efek samping."ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Arofa juga berpendapat selama jamu terjaga kebersihannya maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Jamu higienitas nya harus terjamin. Sehingga tidak akan ada efek samping."tegasnya.
Dinas Kesehatan DIY Mengeluarkan Brosur Manfaat Minum Jamu
Selain itu juga ada semacam brosur mengenai manfaat minum jamu yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dimana dalam brosur tersebut dijelaskan mulai dari pengertian obat tradisional, pengertian jamu, hingga jenis-jenis jamu. Jenis-jenis jamu yang disebutkan antara lain jamu beras kencur, kamu kunir asam atau kunyit asam, jamu pahitan, jamu uyup-uyup, jamu kunci suruh, dan jamu cabe puyang.
Dalam brosur tersebut juga dijelaskan mengenai aturan minum jamu. Berikut ini aturan minum jamu berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan DIY :
1. Jamu biasanya diminum satu dosis dalam sehari. Bisa dilakukan dalam sehari 2 hingga 3 kali.
2. Pengobatan menggunakan jamu bisa dilakukan berdasarkan sindroma atau gejala penyakit. Misalnya sindroma dingin sebaiknya jamu diminum dalam keadaan hangat kemudian penderita bisa mengenakan pakaian hangat sehingga akan mengeluarkan keringat dan bisa segera sembuh. Sementara saat sindroma panas, jamu dikonsumsi dalam keadaan dingin.
Sementara itu terkait cara mengonsumsi jamu yang benar dikatakan sebaiknya beberapa hal berikut perlu diperhatikan yaitu :
1. Agar kesehatan ginjal tidak terganggu, sebaiknya memperbanyak konsumsi air putih.
2. Selain jamu gendong, sebaiknya mengonsumsi jamu yang memang telah terdaftar di Badan POM sebagai jamu (herbal) terstandar dan lolos uji.
3. Jika sedang melakukan pengobatan dengan obat medis atau kimia sebaiknya mengatur jarak aman konsumsi obat medis maupun herbal atau jamu. Waktu yang disarankan dinas kesehatan DIY adalah 3 hingga 8 jam.
Pada akhirnya, meskipun seluruh pertanyaan mengenai jamu belum terjawab termasuk terkait rujukan yang pasti mengenai jamu sehingga tidak perlu ragu mengonsumsi, namun setidaknya ada beberapa informasi dan pengetahuan baru yang bisa diperoleh. Bagaimana menurut Anda?
sy paling sebel klo minum jamu .... hehe, padahal org tua saya selalu meyruh minum jamu ,,,, :D
BalasHapusjamu memang alternatif obat herbal, tapi ya lbh baik harus sepengtehaun yg lbh berpengalaman ,,,, bukn bgtu mbk diank ? :D
sepakat :)
BalasHapusuntung saya kok gak suka minum jamu mbak,, hehe
BalasHapustapi kalo lagi kepepet minta dibuatin jamu alami / tradisional buatan ibu,, hehe
Kunjungan Perdana Mbak :) ditunggu kunbalnya ya? :)
suka juga gak pha2 mas :D
Hapus