Rabu, 07 Mei 2014

Review Albothyl

Berbagi Informasi - Sebelumnya saya tidak pernah menggunakan Albothyl bahkan saat mengalami sariawan hingga tiga buah di bibir dan lidah. Tetapi tidak sekalipun saya mencobanya. Namun karena sesuatu saya akhirnya menggunakan Albothyl tetapi sayangnya bukan karena sariawan.

Perempuan selain mengalami menstruasi setiap bulannya, juga mengalami keputihan. Keputihan normalnya setidaknya dialami sebelum ataupun sesudah menstruasi. Kemudian keputihan tersebut tidak berbau, tidak menimbulkan rasa gatal dan berwarna bening.

Nah, saya mengalami keputihan. Awalnya saya mengira keputihan tersebut biasa saja. Namun selama beberapa hari rasanya sangat gatal. Bahkan saya sudah berganti pantyliner dan juga celana dalam tetap tidak membantu. Padahal biasanya cara tersebut cukup efektif mengurangi rasa gatal.

Kemudian saya melihat cairan keputihan yang keluar. Ternyata tidak biasa, cenderung berwarna putih. Kemudian saya mencoba searching melalui situs pencarian, ternyata hal tersebut bisa disebabkan karena jamur, bakteri bahkan virus. Terang saja saya langsung panik.

Kemudian teringat produk Albothyl. Karena sudah malam tidak memungkinkan untuk membelinya malam-malam. Saya coba searching terlebih dahulu tentang harga dan khasiatnya. Ternyata ada ukuran paling kecil yaitu kemasan botol berukuran 5 ml. Harga Albothyl kemasan 5 ml ini berkisar Rp 25.000,- Oke! Saya putuskan keesokan harinya akan membeli. Jika ternyata setelah menggunakan Albothyl keputihan saya tidak mereda, saya putuskan akan ke dokter.

Keesokan harinya, saya benar-benar membeli kemudian menggunakannya. Setelah mengencerkan sekitar 10 tetes Albothyl dalam air (ukurannya sekitar satu gelas) kemudian saya gunakan untuk membasuh bagian keputihan. Awalnya rasanya agak-agak hangat, intinya rasanya berbeda. Kemudian lama-lama kelamaan terasa seperti keluar cairan dan saya cek ternyata benar. Cairan tersebut berwana lebih putih pekat dan tidak encer. Serta baunya lebih menyengat. Menggunakan Albothyl benar-benar efektif dan gatal pun benar-benar berkuran padahal baru dipakai sekali. Sebelum tidur saya menggunakannya lagi.

Hingga tiga hari berturut-turut saya menggunakan Albothyl. Akhirnya cairan putih pekat tersebut tidak lagi keluar, selain itu juga tidak berbau menyengat lagi dan tidak gatal. Sekarang saya masih menggunakannya, setidaknya sehari sekali sebelum tidur.

Bagaimana? Anda mengalami masalah keputihan? Saya rekomendasikan untuk mencoba Albothyl, karena saya sudah mencobanya. Ini hanyalah pengalaman saya sendiri. Jika Anda sudah pernah mencoba dan tidak memberikan hasil memuaskan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Bisa saja justru terdapat hal lain yang menyebabkan Anda keputihan. 

catatan : artikel ditulis saat produk belum dilarang, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoter berlisensi setempat, pastikan keamanannya sebelum menggunakan obat atau produk kesehatan.
*image by abotil.com