Hari ini, saya kebetulan saya
numpang ngetik di Indomaret dekat tempat kos saya. Secara kebetulan saya
melihat tukang becak sedang mengantarkan seorang ibu. Nah, becak tersebut berhenti di Indomaret tersebut, kemungkinan si
ibu penumpang tersebut akan membeli suatu hal. Saat si ibu masuk ke dalam
minimarket, si bapak tukang becak tersebut istirahat sejenak dengan menikmati
bekal air minumnya.
Biasanya, tukang becak yang saya
lihat, mereka membawa bekal air minum menggunakan botol air mineral plastik
ukuran 1,5 liter dengan berbagai merek itu, you
know lah maksud saya :) Daaan, si bapak becak ini, tempat
minumnya menggunakan botol bekas sirup Ma**an yang terbuat dari kaca atau beling dalam bahasa Jawa nya :)
Yaah, sederhana sebenarnya, tapi
apa yang dilakukan bapak tukang becak tersebut bukankah salah satu cara menjaga
lingkungan. Meminimalisir penggunaan botol plastik. Mungkin bapak tersebut
tidak memikirkan sampai hal demikian, mungkin memang hanya botol itu yang
dimiliki, atau mungkin ingin menghemat pengeluaran untuk membeli minum dan kemungkinan lainnya yang saya tidak
ketahui.
Berbicara menjaga lingkungan
apapun bisa dilakukan. Sekecil apapun itu jangan pernah disepelekan. Misalnya seperti
yang dilakukan bapak tukang becak tadi. Atau sekedar membuang sampah pada
tempatnya. Adakalanya seseorang dengan mudahnya membuang sampah sembarangan,
dengan berfikir “Alaaah, yang lain juga
buang sampah sembarangan, buat apa aku buang sampah di tempat sampah. Toh,
nanti juga pasti ada yang bersihin,”. Pernahkah teman-teman berfikir
demikian? *ngaku!!!* :)
Bayangkan jika terdapat sepuluh
orang dalam sebuah ruangan kemudian memiliki pemikiran yang sama. Bayangkan apa
yang terjadi pada ruangan tersebut? banyak sampah? Jelas. Nah, sekarang bayangkan kebalikannya, ke sepuluh orang tersebut
atau ke delapan orang tersebut membuang sampah pada tempatnya, apa yang
terjadi?
Jadi, kenapa kita tidak
melakukannya? Melakukan apa? Menjaga lingkungan dari hal terkecil yaitu buang
sampah pada tempatnya. Jika kebetulan belum menemukan tempat sampah, simpan
dulu, misalnya disimpan pada kantong kresek atau wadah lainnya. Baru kemudian
setelah menemukan tempat sampah kita baru membuangnya. Tas ransel saya, hampir
selalu ada sampahnya, soalnya adakalanya tidak menemukan tempat sampah, alhasil
saya simpan dulu sampahnya tapi seringnya kelupaan, jadinya tasnya malah penuh
dengan sampah :)
Tetapi intinya, kita bisa
melakukan berbagai hal sederhana yang sebenarnya tidak berat. Bahkan siapapun
bisa melakukannya. Tinggal ada kemauan atau tidak :)
tulisan ini masih dalam rangka
event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)