Beberapa hari atau minggu ini
saya absen tidak mengikuti event #30DaysSaveEarth :) Hal ini tidak lain karena
saya menjadi salah satu panitia pernikahan saudara sepupu saya. Sehingga harus
membantu melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum hari pernikahan. Setelah
selesai pernikahan sepupu kemudian saya juga harus menghadiri pernikahan salah
satu teman saya. Selain itu, dalam beberapa hari tersebut saya juga berada di
lokasi dimana sinyal internetnya begitu susah. Untuk membuka email masih bisa
namun untuk membuka blog bahkan untuk upload
artikel sangat susah. Alhasil saya harus merelakan untuk hilang dari peredaran
per-ngeblog-an :)
Nah, masih berkaitan dengan #30DaysSaveEarth maka kali ini saya
akan menyampaikan sedikit uneg-uneg atau pemikiran saya. Berhubung dalam
beberapa hari saya harus berkutat dengan pesta pernikahan alhasil saya bisa
melihat banyaknya sampah yang dihasilkan dalam sebuah pesta pernikahan.
Padahal sampah-sampah tersebut
sebenarnya bisa ditekan jumlahnya. Sampah-sampah yang dihasilkan misalnya
sisa-sisa makanan. Setiap orang pasti berbeda cara yang dilakukan. Tidak
sedikit akan menyesuaikan dengan kebiasaan atau budaya masyarakat setempat.
Ada pesta pernikahan dimana tamu
undangan bebas memilih menu makanan yang diinginkan. Biasa disebut dengan
prasmanan. Namun ada pula budaya dimana makanan sudah ditentukan baik menu dan
jumlahnya oleh penyelenggara. Sehingga tamu undangan tinggal menikmatinya tanpa
perlu mengambil sendiri.
Kalau saya cenderung sepakat
memilih cara pertama yaitu prasmanan. Mengapa? Karena dengan prasmanan, para
tamu undangan bisa mengambil menu sesuai keinginan dengan harapan tidak banyak
makanan yang terbuang. Dibandingkan dengan cara kedua, bisa jadi tamu undangan
tidak menyukainya sehingga hanya memakan sedikit saja alhasil hanya menimbulkan
sampah makanan. Begitu pula dengan snack yang disajikan.
Perlu juga meminimalisir
penggunakan air mineral dalam bentuk gelas. Jika air minum lainnya menggunakan
gelas mengapa air putih menggunakan air mineral dalam bentuk gelas? bukankah
hanya menambah jumlah sampah gelas plastik? Belum lagi jika minumnya hanya
sedikit. Berapa banyak air yang terbuang? Terlalu idealis? Enggak juga, toh hal
tersebut sebenarnya bisa dilakukan juga. Seharusnya tidak menjadi masalah besar
untuk menyediakan air putih kemudian diminum menggunakan gelas. Toh, air
mineral juga ada yang disediakan dalam kemasan galon. Kalau tidak ingin dalam
kemasan galon maka cara menyediakannya bisa seperti cara menyediakan air minum
lainnya misalnya teh atau air sirup dan lainnya yang menggunakan tempat khusus.
Saat air minum tersebut mulai habis bisa ditambah lagi.
Tetapi pesta pernikahan tetaplah
sebuah pesta yang ingin dilakukan sekali seumur hidup. Mungkin bagi kita semua
yang belum menikah bisa mulai merencanakan bagaimana pesta pernikahan yang
sekaligus bisa menjaga lingkungan :).
Mulai dari undangan hingga pesta resepsi pernikahan. Silakan mulai cari ide
gila #eeaa :D
tulisan ini masih dalam rangka
event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah bersedia berkunjung, silakan tinggalkan alamat blog/wesite anda, nanti akan dikunjungi balik :)